Faktor kompetensi dan pengetahuan telah menjadi senjata utama berbagai perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan.
Hal ini telah disadari oleh perusahaan-perusahaan di berbagai industri seperti konsultan, perbankan, teknologi, engineering, dan energi. Sebagai contoh, Chevron, perusahaan energi kelas dunia, telah menggunakan Best Practices Map untuk membantu mencari sumber-sumber pengetahuan.
Ernst & Young, sebuah perusahaan konsultan global, menggunakan Power Packs, sebuah database elektronik yang terdiri dari berbagai pengetahuan dan keahlian konsultan-konsultan mereka, untuk membantu menyusun proposal dan bekerja di tempat klien mereka. Perusahaan otomotif Chrysler juga telah menciptakan Engineering Book of Knowledge, yang mencakup berbagai pelajaran ataupun pengalaman di bidang desain, dan fase rekayasa (engineering phase) mengenai berbagai komponen mobil.
Walaupun melihat contoh-contoh sukses seperti di atas mendorong banyak perusahaan untuk menerapkan knowledge management (KM) atau manajemen pengetahuan dalam skala yang besar, cukup banyak juga perusahaan yang mengalami kendala dalam menerapkan KM yang pada akhirnya mempertanyakan apakah KM itu bisa diterapkan dan dikelola dengan benar.
Implementasi Knowledge Management di perusahaan akan mendorong competitiveness si perusahaan / institusi. Knowledge sharing di fasilitasi untuk kepentingan competitiveness institusi, yang pada akhirnya menjadikan institusi tidak hanya baik dalam effisiensi menjual servis ke masyarakat, tapi juga sebagai knowledge producer yang akan mendorong terciptanya pasar, demand & image di masyarakat akan kekuatan institusi tersebut. Knowledgeable leader merupakan typical leader di masa mendatang, seorang birokrat, administrator, manager hanya akan berada di belakang layar yang berfungsi mengeffisienkan kinerja institusi / perusahaan. Hanya knowledgeable leader yang akan berada di depan, di ujung tombak perusahaan / institusi dan mengarahkan si perusahaan menuju jalan yang lebih competitive & memenangkan kompetisi. Interaksi dengan masyarakat menjadi sangat penting sekali, kita tidak bisa hanya memberikan servis ke masyarakat / customer saja, edukasi, sosialiasi & interaksi dengan masyarakat akan memegang peranan penting untuk membangun komunitas yang berkiblat pada apa yang kita cita-citakan bersama. Kepiawaian si knowledgeable leader untuk menjadi public figure / public relation yang baik akan menentukan keberhasilan secara keseluruhan. Pertempuran tidak mungkin dimenangkan oleh mereka yang hanya effisien saja, hanya mereka yang effisien & smart yang akan menjadi pemenang.
Terminologi tentang Knowledge Management (KM) pada dasarnya mempunyai arti sebuah proses untuk meng-optimalisasi kekayaan intelektual di suatu organisasi untuk kepentingan organisasi. Keberadaan KM di sebuah organisasi tidak secara langsung dapat terlihat hasilnya karena beberapa hal yang berkaitan dengan Kekayaan Intelektual (Intelektual capital) yang di dalamnya terdiri dari komponen utama yaitu : human capital , Social capital, dan Corporate capital. Ketiga komponen ini merupakan komponen inti dari enterprise knowledge. Ketika salah satu dari ketiga komponen tadi tidak dapat dipenuhi oleh sebuah organisasi maka bisa dibilang implementasi dari KM ini akan gagal.
Dalam kesempatan kali ini saya akan menjelaskan masing-masing dari ketiga komponen tersebut.
1.Human Capital (Kekayaan sumber daya manusia)
Kekayaan sumber daya manusia merupakan kekayaan yang paling besar dan paling berpengaruh terhadap pengembangan KM di sebuah organisasi. Masing-masing individu di sebuah organisasi mempunyai sumber daya yang disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan yang saat ini dimilikinya. Seringkali kondisi pengelolaan kemampuan intelektual dari setiap individu selalu dipegang dan hanya dikembangkan oleh 1 orang tertentu saja. Hal ini berakibat ketergantungan terhadap 1 orang ini akan sangat tinggi dan ketika sudah saatnya dia menyatakan keluar (resign) perusahaan akan kelabakan karena sangat tergantung pada kemampuan skill-nya.
2. Corporate Capital (Kekayaan milik korporasi)
Di dalamnya termasuk kekayaan intelektual (Intellectual Property) baik itu formal maupun informal seperti contohnya adalah : source code, paten, ide, merek dagang dan lain sebagainya, terutama yang berkaitan dengan sesuatu hal yang bisa menjadikan kekayaan ini sebagai sumber daya potensial untuk perusahaan agar bisa dikenal dan dianggap sebagai kekuatan utama di dunia luar.
3 Social Capital (Kekayaan sosial)
Bagian kerja dari sebuah perangkat komunikasi di sebuah perusahaan di dalamnya termasuk ketersediaan hubungan antar manusia menggunakan Virtual Network dan juga interaksi antar setiap komponen sosial yang ada di dalam perusahaan.
Senin, 05 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar